Pembukaan CoE Kesos Batch 2 dan Kuliah Perdana (Foto: Tim Multimedia Kesos)
Malang, 10 Desember 2024 – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) resmi membuka Center of Excellence (CoE) Program Studi Kesejahteraan Sosial Batch 2 sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian di bidang kesejahteraan sosial. Acara pembukaan yang berlangsung di My Dormy Hostel UMM ini dihadiri oleh Dekan FISIP, sekretaris kantor Center Of Excellence, para dosen,serta mitra DUDI dari Lembaga Pengkajian Kemasyarakatan dan Pembangunan (LPKP) dan Adab Youth Garrage (AYG).
Center of Excellence (CoE) Program Studi Kesejahteraan Sosial Batch 2 ini bekerja sama dengan mitra Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) yaitu kelas Profesional Pemberdayaan yakni Lembaga Pengkajian Kemasyarakatan dan Pembangunan (LPKP), Organisasi Filantra, Adab Youth Garage (AYG), and Hospital Canselor Tuanku Muhriz UKM (HCTM).
Dekan FISIP UMM, Prof. Dr. Muslimin Machmud, M.Si., dalam sambutannya menyampaikan bahwa keberadaan Center of Excellence Program Studi Kesejahteraan Sosial Batch 2 menjadi bukti bahwa seluruh elemen di UMM ini harus mengambil bagian dalam rangka mempersiapkan SDM yang nantinya akan menjadi generasi pembangun bangsa dan tersebut juga merupakan komitmen UMM untuk memajukan kesejahteraan sosial di Indonesia. “.... dengan adanya CoE dapat mempersingkat masa studi mahasiswa. mahasiswa tidak hanya memiliki pemahaman materi di kelas tetapi memiliki skil yang diharapkan dunia usaha dunia industri di luar sana sehingga nantinya dengan ilmu dan skil yang diperoleh mahasiswa dapat menjawab permasalahan yang ada di masyarakat.”
Sekretaris Program Studi Kesejahteraan Sosial, Dra .Juli Astutik, M.Si. menyampaikan bahwa lulusan prodi kesos harus memiliki pengetahuan dan keterampilan sebanyak mungkin untuk menjawab permasalahan kesejahteraan sosial di masyarakat, sehingga dengan CoE ini mereka dapat menyerap ilmu dari mitra DUDI ditempat magang mereka nantinya. “Harapannya dengan adanya program CoE pemberdayaan masyarakat batch 2 di prodi kesos ini dapat mencetak mahasiswa yang tidak hanya memiliki ilmu di kelas saja akan tetapi juga menerapkan ilmu yang diperoleh dari mitra DUDI selama mereka magang sehingga kedepannya prodi kesos dapat mencetak mahasiswa yang unggul dan dapat menjawab permasalahan yang ada di masyarakat.”
Ardik Praharjo,S.AB.,M.AB selaku sekretaris kantor CoE UMM pada sambutannya menyampaikan bahwa program di CoE bertujuan untuk membentuk lulusan UMM menjadi SDM yang unggul. ”Program yang ada di CoE diformulasikan untuk mendukung mahasiswa dalam mengembangkan skill pemahaman materi mereka. adanya permasalahan yang ada di masyarakat harus dikolaborasikan untuk meningkatkan kualitas sdm pendidikan. Dengan adanya CoE diharapkan dapat meningkatkan kebutuhan SDM yang berkualitas di masyarakat.”
CoE Program Studi Kesejahteraan Sosial UMM Batch 2 akan berfokus pada kolaborasi antara dunia akademik,Mitra DUDI, dan lembaga-lembaga sosial untuk menciptakan solusi yang inovatif dalam menangani masalah sosial yang ada di masyarakat. Melalui kemitraan yang erat ini, diharapkan program-program yang dihasilkan akan memiliki dampak langsung dan nyata bagi masyarakat.
Kelas Perdana CoE dengan AYG (foto: Tim dokumentasi Kesos)
Acara pembukaan CoE kelas pemberdayaan Program Studi Kesejahteraan Sosial UMM ini dibuka secara simbolis dengan diledakkannya konfeti oleh Dekan FISIP UMM dan Kaprodi Kesejahteraan Sosial. Dengan pembukaan CoE Batch 2 ini, UMM berharap dapat terus berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan praktik di bidang kesejahteraan sosial, serta menciptakan generasi yang peduli terhadap perbaikan kualitas hidup masyarakat.
setelah kegiatan pembukaan CoE batch 2 prodi kesos ini dilanjutkan dengan kegiatan kelas perdana yang dihadiri oleh mitra DUDI dari Adab Youth Garage (AYG). Dalam kesempatan kali ini Muhammad Norafiq Bin Zairuddin selaku pemateri dari AYG memberikan materi yang berkesan bagi mahasiswa. dalam kelas kali ini mahasiswa diajari untuk memiliki semangat kesetiakawanan dalam suatu organisasi. mahasiswa diminta untuk membuat grub dengan kriteria tertentu lalu masing masing grup diajari untuk bagaimana menentukan keuntungan dan kerugian dari usaha mereka. diperlukan diskusi dalam satu grup, lobbying antara grub sehingga terjadi suatu kesepakatan yang nantinya di total apakah grup tersebut untung atau rugi. kelas ditutup dengan tanya jawab dan penyampaian pesan kesan kepada mitra DUDI.